Oleh : Fitri Noviyanti
Foto : ithajer.con
Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati 21 Februari 2019, berawal dari kejadian longsor sampah di TPA Leuwigajah Jawa Barat, pada tanggal 21 Januari 2015 yang menimbun puluhan rumah dan menewaskan 100 Jiwa yang disebabkan oleh pengelolaan sampah yang buruk dan untuk pertama kalinya mencanangkan Kementrian Negara Lingkungan Hidup pada tanggal 21 Februari 2006 sebagai hari Peduli Sampah Nasional.
Bagaimana Permasalahan sampah saat ini ?
Indonesia menempati peringkat ke dua penyumbang sampah plastik dilaut terbesar Dunia setelah China(www.sampahmuda.com), belum lagi sampah di sungai maupun pengelolaan TPA yang buruk. Setiap hari manusia menyumbangkan sampah terutama plastik. Himbauan untuk tidak membuang sampah dan tersedianya tempat sampah merupakan upaya penanggulangan, seharusnya upaya pencegahan lebih di prioritaskan.
Indonesia dengan jumlah penduduk hingga 225 juta setiap hari menghasilkan sampah baik organik maupun anorganik dengan perbandingan jumlah hampir sama. Permasalahan utama adalah kesadaran masyarakat akan membuang dan memproses serta memilah sampah masih sangat rendah dengan didukung sistem pengelolaan sampah yang masih buruk.
Jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari di Indonesia hingga mencapai 11,330 ton per hari. Jika diambil rata-rata maka setiap orang menghasilkan sampah sebesar 0.050 Kg per hari. Jika jumlah sampah itu dihasilkan dalam hitungan hari tinggal dikalikan dengan tahun, maka sampah yang dihasilkan hingga mencapai 4.078.800 ton.
Berapa lama sampah non organic bisa dihancurkan oleh alam?
Agar alam bisa menguraikan atau menghancurkan sampah anorganik diperlukan waktu yang lama:
1.plastik diperlukan waktu 50 - 100 tahun untuk terurai
2.puntung rokok 10 tahun
3.kaleng soft drink (alumunium) 80 - 100 tahun
5.kardus 5 bulan
6.kulit jeruk 6 bulan
7.kulit sepatu 25 - 40 tahun
8.kertas 2 - 5 bulan, 9.baterai 100 tahun
10.sterofoam tidak dapat diuraikan
11.almunium 80 - 100 tahun
12. plastik (bungkus detergen dll) 50 - 80 tahun
13. kantung plastik (tas kresek) diperlukan waktu 10 hingga 20 tahun untuk hancur.
Apa jadinya lingkungan atau bumi kita ini kalau setiap orang orang membuang sampah sembarangan, pasti akan jadi planet sampah. Plastik saja baru bisa hancur setelah 50 sampai 100 tahun, bahkan strefoam ternyata tidak bisa hancur.
Kesadaran masyarakat meganai sampah harus tertanam untuk mengurangi sampah dengan contoh belanja tidak menggunakan plastik bisa diganti dengan tas kain, atau mengurangi dari pemakaian plastik yang berlebihan, selain itu penggunaan pembalut atau popok bayi bisa di alihkan dengan pembalut/popok bayi yang bisa dicuci, memilih produk yang meminimalisir penggunaan plastik/ produk isi ulang dan sebagainya. Kesadaran dalam kesehatan juga penting, karena dampak yang ditimbulkan oleh sampah seperti pencemaran lingkunganl yang dapat menyebabkan penyakit gatal-gatal dan lain-lain.
Mari Kampanyekan untuk mengurangi/tidak menggunakan plastik, mari bersama-sama menyelamatkan Bumi untuk anak cucu kita nanti.
Mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan dan.
Mulai dari sekarang
Sumber :
Petungsewu Widllife Education Center (P-WEC)
www.sampahmuda.com
Bengkulu , 21 Februari 2019
19.32 WIB

Kurangisampahpelastik.com
BalasHapusAyok nulis adek
Hapuscihuiiiiiiii gaisssd
Hapus