Rabu, 06 Februari 2019
Kekerasan terhadap Perempuan! Aku pernah menjadi Korban
Saya yakin banyak perempuan yang mengalami kekerasan baik itu seksual, fisik,psikis dll,
Data yang dikeluarkan oleh Lembaga perempuan seperti Komnas Perlindungan Perempuan dan anak serta lembaga lainnya adalah data mereka (korban) yang melaporkan kepada lembaga tersebut atau ke pihak berwajib.
Saya yakin bahwa masih banyak perempuan yang enggan bercerita, karena berbagai alasan seperti AIB dan sebagainya. Mitos keperawanan dan pemerkosaan menyudutkan korban kekerasan seksual dan enggan melapor karena takut alami kekerasan lanjutan dari masyarakat. Saya adalah salah satunya, dari dulu saya hobi berkemah ,ketika SMA saya berkemah pada acara Akbar ,artinya melibatkan banyak extrakurikuler, dengn rasa percaya saya tidur diruang salah satu kelas, belum terlalu tertidur sekumpulan pelajar laki-laki datang ke kelas itu, saya sendirian.. saya fikir mereka ya mau istirahat, namun sekitar 6 orang mengerumuni saya, kaki saya disentuh dengan bambu, saya diam dan ketakutan selain itu mereka juga berkata yang tidak-tidak soal saya, hingga ketika bambu itu menyentuh bagian dari tubuh saya, saya memberanikan diri melawan dan lari menangis sambil minta tolong. Sangat marah teman2 dari organisasi saya melihat kondisi ini sampai mereka berkelahi membawa pisau..
Akhirnya tengah malam permasalahan ini diselesaikan, jujur saya merasa terpojok lagi-lagi karena tidak ada saksi yang melihat ini tidak cukup kuat, selain itu pihak yang menyelesaikan bilanv bahwa ini daerah tempat anak laki-laki (pelaku) jadi dari pada urusan panjang , damai saja..
Saya menangis dan tak bisa berbicara, ingin sekali rasanya saya membacok para pelaku, Tapi waktu itu saya tidak bisa berbuat apa-apa...
Saya sempat trauma akan hal itu,namun saya harus bangkit.
Semenjak kejadian itu saya berusaha membentengi diri dengan membuktikan bahwa perempuan kuat, bahwa perempuan mampu dan tidak bisa dilecehkan, saya fikir perempuan harus cerdas dan berprestasi, saya buktikan itu dengan memimpin di setiap organisasi yang saya ikuti. Saya tidak mau kalah dengan laki-laki, saya fikir perempuan juga mampu..
Namun selain itu saya juga tidak mau berpacaran sampai saat ini, yah pernah pacaran paling lama 4 bulan, bagi saya pacaran menakutkan , masih seputaran soal kekerasan.. bahkan saya tidak mau menikah banyak faktor yang mempengaruhi hal ini, namun saya berusaha untuk menyadarkan diri..
Saya beruntung bisa kuliah bimbingan konseling yang awalnya kesasar jurusan namun Alhamdulillah ini kuliah kehidupan, saya konseling dengan otomatisnya.
Kembali lagi pada kekerasan seksual, akhir-akhir ini banyak sekali kasus disekitaran daerahku bahkan sudah marak terjadi, terakhir anak SD yang sudah 2 tahun dicabuli oleh tetangga rumahnya sampai alat kelaminnya sudah seperti orang yang pernah melahirkan, ini di daerah saya, dikhasus sebelumnya saya ikut serta dalam penanganan , tapi tindak lanjut jangka panjang terkendala karena jarak, namun saya tetap memantau.
Pendidikan seks memang diperlukan terhadap anak-anak, berbicara seks bukan hal yang tabu untuk dibicarakan, seseorang harus mengetahui sejak dini bagian tubuh yang tidak boleh dipegang...
Kepada teman-teman bercerita dan berbagi itu bukanlah suatu yang mengerikan, dengarkan jika ada korban, lapor jika kita, mengalami dan melihat kekerasan..
Korban kekerasan , pemerkosaan kalian suci, siapa bilang tidak suci karena pernah diperkosa dll lantas kamu tak suci?
Tidak..!
Itu soal fisik yang ketika mati akan membusuk, namun tidak dengan kesucian fikiran..
Fitri Noviyanti
Kabawetan, 06 Februari 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Surat Izin Mimpi
Untukmu yang masih menjadi rahasia Tuhan namun sudah tertulis di Lauhul Mahfuz Ini adalah mimpiku yang tanpa kudiskusikan kepadamu dahulu. T...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar