Menjadi mahasiswa adalah sebuah pilihan ataukah
sebuah tuntutan?, ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan kepada mahasiswa
baru dan pada umumnya mereka menjawab sebuah tuntutan untuk syarat mendapatkan
pekerjaan sehingga pekerjaan telah menjadi tujuan, bukankah mahasiswa memiliki
tujuan yang lebih besar dibanding pekerjaan itu sendiri, apakah mereka tidak
memahami akan jalan yang sedang mereka jalani?.
Disisi lain inilah kondisi kita pada hari ini bahwa kualitas
mampu diwakili oleh selembar kertas, jika kualitas bisa terwakili oleh nilai pada
selembar kertas, kenapa banyak orang yang tidak berijazah dan tidak menikmati
bangku perkuliahan bisa memiliki kualitas yang sama atau bahkan lebih baik dari
kita yang telah menempuh bangku perkuliahan, apakah ini disebabkan adanya
kesalahan di dalam penulisan?
Dan anehnya kesalahan penulisan ini sudah dimulai
sejak masa perkuliahan, bukankah seharusnya nilai itu sebanding dengan
kemampuan yang dimiliki?, tapi semuanya menjadi terbalik dimana nilai menjadi
hak mutlak bagi yang memberi nilai, secara tidak langsung ini adalah sebuah
perampasan hak dan penindasan yang merupakan bagian dari kesalahan yang selalu
terulang dan menjadi sebuah warisan, disinilah dimulainya kepekaan dari
kaum-kaum intelegensia untuk tidak ikut menjadi bagian dari sebuah kesalahan.
Keterpakuan terhadap nilai akademik menimbulkan
ketakutan yang nantinya akan mulai menuhankan sehingga setiap tindakan harus
mendapat persetujuan, dan tanpa disadari ini merupakan bagian dari sebuah pengekangan yang harus
segera dibebaskan.
Semoga mereka cepat tersadarkan dari tidur yang
panjang, karena masyarakat sedang kehausan, menunggu gerakan dari mereka yang
dianggap simbol perubahan.
Penulis : Putra Arya Dinata
IG : @putraarya19
